Rabu, 07 November 2012

Retribusi Pasar Naik 100 % Pedagang Pasar Aekkanopan Enggan Bayar


Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Keluhan pedagang pasar Aekkanopan, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) atas naiknya harga retribusi pasar mencapai 100 % menjadi dilema yang mengakibatkan banyak pedagang enggan membayar retribusi.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan retribusi itu dinilai tidak sesuai dengan kondisi para pedagang yang ada di pasar Aekkanopan. Kebijakan dinas ini sendiri terkesan hanya sepihak tanpa melalui musyawarah sebelumnya dengan para pedagang, sehingga para pedagang banyak yang merasa keberatan untuk membayar retribusi ke Dinas Pasar.

Sementara, lanjut mereka, harga retribusi tetap naik, namun pembangunan untuk pasar sendiri tidak pernah ada yang terealisasi. Bahkan, belakangan ini, para  pembeli enggan untuk membeli barang dagangan mereka karena tempat mereka berdagang tergenang air dan becek akibat meluapnya air dari saluran air yang ada di pasar. “Kami menilai, naiknya retribusi pasar tidak sesuai dengan kondisi kami. Lagi pula, kebijakan itu hanya sepihak, karena selama ini belum pernah ada musyawarah sebelumnya sama kami untuk menaikkan harga retribusi, namun, tiba-tiba sudah naik 100 %.

Harga retribusi tetap naik, tapi, pembangunan di pasar sendiri tidak ada yang terealisasi. Bahkan, belakangan ini, dagangan kami jarang ada yang laku, karena tidak ada pembeli. Bagaimana pembeli mau membeli dagangan kami, kalau tempat dagangan kami kena banjir akibat meluapnya air dari saluran air yang ada  di pasar ini, kata sejumlah pedagang dengan menunjukkan raut wajah kesal.

Saat Kepala Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan, Saimin dikonfirmasi Berita Rakyat menjelaskan, pihaknya telah pertemuan dengan Himpunan Pedagang Pasar Aekkanopan (HIPPAK) beberapa minggu lalu, dan mereka setuju dengan Peraturan Daerah (Perda) tentang kenaikan harga retribusi pasar.
Selama ini, menurut dia, para pedagang keberatan karena tidak ada jawaban pasti yang diberikan oleh pengutip retribusi kepada para pedagang, sehingga para pedagang banyak yang mengeluh dengan naiknya retribusi pasar.

Lebih jauh dia menjelaskan, keluhan para pedagang sudah dia tampung. Apalagi mengenai tempat dagangan mereka yang sering banjir. Untuk ke depan, dia akan menangani drainase induk, supaya tidak ada lagi genangan air yang dapat menyebabkan banjir. Dia juga mengatakan, pembangunan drainasi induk itu rencananya akan dianggarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) TA. 2013 nanti. (br.07)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar