Sabtu, 24 November 2012

Analisis Terhadap Pelepasan HGU Atas Tanah Yang Dikuasai Oleh PTPN III Membangmuda


Analisis Terhadap Pelepasan HGU
Atas Tanah
Yang Dikuasai Oleh PTPN III Membangmuda
                                                           
Oleh : Darrenz Nababan


Berdasarkan Undang undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960 dan Peraturan Pemerintah No 40 Tahun 1996, status hak atas tanah yang dikuasai oleh PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN III) Kebun Membangmuda sebagai badan hukum yang bergerak di bidang usaha perkebunan adalah Hak Guna Usaha (HGU) dengan luas areal 3.050 ha, dan pada tahun 2005, atas permohonan dari Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, sesuai dengan Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor : 119/HGU/BPN/2005,  seluas 363,35 Ha dari luas areal tersebut telah dikeluarkan dari HGU yang peruntukannya terdiri dari :

1.      Rencana Umum Tata Ruang Kota Aekkanopan seluas         : 328,87 ha.
2.      Perkampungan dan garapan masyarakat seluas                    : 15,31 ha
3.      Fasilitas Umum yang telah dipergunakan sesuai peruntukannya (SD 3 Lokasi seluas 1,61 ha, SMUN I seluas 2,05 ha, Jalur Kereta Api seluas 14, 16 ha, PT. Telkom seluas 0,35 ha, dan Jembatan Timbang Departemen Perhubungan seluas 1 ha.

Berubah Fungsi


Jalan Lingkar Tanjung Sari Aekkanopan

Kondisi Ruas Jalan Lingkar yang dikerjakan terkesan asal jadi tanpa memikirkan kualitas. Selain itu, pekerjaan ini bakal menuai masalah, sebab PT. Kereta Api Indonesia tidak mengijinkan pekerjaan ini dilanjutkan hingga ke lintasan kereta api (REL).

Senin, 12 November 2012

Terjawab Sudah

Akhirnya, misteri akibat kesimpangsiuran informasi terkait program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM) di Kabupaten Labuhanbatu Utara, terjawab sudah.
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), dengan lugas dan meyakinkan memberi pernyataan mendukung penuh kepada seluruh elemen masyarakat untuk membentuk Kelompok Tani (Poktan). Intinya, Poktan dipersilahkan untuk melakukan pengelolaan kawasan hutan, sepanjang itu dilakukan dengan tetap mengedepankan kepentingan rakyat.

KORLAB : Import Pejabat Ciptakan Konflik Interest di Pemkab Labura


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Labuhanbatu utara (Labura), kabupaten baru yang didalamnya tertumpu berjuta harapan masyarakat untuk menjemput kesejahteraan dan meningkatkan taraf kehidupan disegala bidang, ternyata hanya akan menjadi sebuah harapan belaka yang harus kandas. Hasrat hati ingin mencicipi pesatnya kemajuan itu tidak pernah terpikirkan sama sekali oleh orang nomor wahid di kabupaten ini.  Sebab, melihat kondisi riil yang ada di masyarakat dan yang terjadi di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura, seakan-akan daerah ini belum pantas dan layak untuk disebut sebagai sebuah kabupaten baru.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Komite Rakyat Labura (KORLAB), Darwin Sipahutar. Dalam pers rilis yang diterima Berita Rakyat, Darwin menjelaskan, saat ini, ditengah masyarakat sedang muncul asumsi miring atas terjadinya adegan nyeleneh yang dilakoni oleh Bupati Labura, H. Kharuddinsyah, SE dalam memilih dan menetapkan para pejabat yang mengisi “kabinet” nya.

Rabu, 07 November 2012

Direhab, SDN 117516 Pinggirjati Masih Kupak-kapik

Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Pekerjaan Pembangunan ruang kelas baru dan rehab Sekolah Dasar Negeri No 117516 Pinggirjati Desa Parpaudangan Kecamatan Kualuhhulu, tampaknya hanya akan menjadi pekerjaan yang sia-sia dan terkesan membuang-buang anggaran saja.

Soal Jalan Lingkar, PT. KAI Bakal Gugat Pemkab Labura


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Jika tahun lalu Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) mendapat gugatan dari PTPN III Mambangmuda atas pengrusakan tanaman kelapa sawit milik mereka yang dilakukan oleh Pemkab Labura dalam melaksanakan pekerjaan proyek pelebaran jalan antara kota Aekkanopan dengan Guntingsaga, tahun ini, Pemkab Labura pun diyakini akan mendapat gugatan serupa dari PT. Kereta Api Indonesia yang juga merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Gugatan ini diperkirakan akan dilakukan oleh manajemen PT. KAI menyusul dilaksanakannya proyek pembangunan jalan lingkar kota Aekkanopan yang direncanakan akan melalui perlintasan kereta api di KM 50+3/4 Kelurahan Aekkanopan. Manajemen BUMN bidang transfortasi ini memastikan, jika pembangunan jalan lingkar itu dilanjutkan dan tetap melalui perlintasan kereta api, maka pihaknya akan segera membuat gugatan secara hukum.

Retribusi Pasar Naik 100 % Pedagang Pasar Aekkanopan Enggan Bayar


Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Keluhan pedagang pasar Aekkanopan, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) atas naiknya harga retribusi pasar mencapai 100 % menjadi dilema yang mengakibatkan banyak pedagang enggan membayar retribusi.

Menurut sejumlah pedagang, kenaikan retribusi itu dinilai tidak sesuai dengan kondisi para pedagang yang ada di pasar Aekkanopan. Kebijakan dinas ini sendiri terkesan hanya sepihak tanpa melalui musyawarah sebelumnya dengan para pedagang, sehingga para pedagang banyak yang merasa keberatan untuk membayar retribusi ke Dinas Pasar.

Rp. 700 Juta Dana BOS di Labura Akan Tersedot Untuk Tagihan Koran

Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Diperkirakan, per triwulan, sebanyak Rp. 200 Juta Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Labuhanbatu Utara, telah dipergunakan untuk membayar rekening tagihan Surat Kabar, yakni sebuah surat kabar mingguan terbitan lokal (Lintassatu) dan sebuah surat kabar dwi mingguan terbitan Jakarta (Media Sekolah).

Hal ini terungkap dari banyaknya kepala sekolah di daerah ini yang mengeluh karena merasa sangat terbebani dengan besarnya jumlah rupiah yang harus dikeluarkannya dari total dana BOS yang diterima oleh sekolah yang dipimpinnya hanya untuk membayar rekening tagihan dua (2) surat kabar yang terbilang sangat mahal itu, bila ditinjau dari jadwal terbitnya.

“SIM Obat Nyamuk” Merajalela di Aekkanopan


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Aneh bin ajaib, masyarakat pemilik dan pengguna sepeda motor di Kecamatan Kualuhhulu dan Kualuh Selatan yang merupakan wilayah hukum Polsek Kualuhhulu, meski tidak memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM), dapat dengan bebas dan leluasa berkendara di jalan raya.

Meski pun saat dijalan raya, polisi sedang melakukan razia penertiban surat-surat dan kelengkapan kendaraan bermotor, banyak masyarakat yang sebenarnya tidak memiliki SIM, tanpa sungkan-sungkan melintas dari depan polisi yang sedang menggelar razia.

Selasa, 06 November 2012

Bansos Bedah Rumah di 3 Kecamatan Labura Terancam Gagal


Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Program Bantuan Sosial (Bansos) bedah rumah yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Labuhanbatu Utara di 3 Kecamatan yaitu, Kecamatan Aek Kuo, NA IX-X dan Marbau terancam gagal.

Pasalnya, rumah dari 3 Kecamatan tersebut berjumlah 18 rumah dengan pagu anggaran masing-masing sebesar Rp 18.800.000,- yang sebelumnya sudah diusulkan oleh pihak Kecamatan untuk dibedah pada Tahun Anggaran (TA) 2012 ini, sampai sekarang masih belum dikerjakan.

Senin, 05 November 2012

Pemkab Labura Dukung Sepenuhnya Program HTR dan HKM

 Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), sepenuhnya mendukung terlaksananya Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM) yang merupakan program pemerintah pusat dibawah naungan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.
Dukungan penuh ini diutarakan oleh Bupati Labura Kharuddinsyah Sitorus, SE melalui Wakil Bupati Minan Pasaribu, MM yang menerima kedatangan Tim Berita Rakyat untuk melakukan wawancara di ruangan kerjanya.

Sabtu, 04 Agustus 2012

PK 5 Pohon Sono Akan Digusur


Aekkanopan, (Berita Rakyat)


Jika dua bulan lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura yang membuat resah dan gelisah para Pedagang Kaki Lima (PK 5), kali ini, kepolisian pun tidak mau ketinggalan untuk menambah keresahan para PK 5 tersebut.

Hal ini dibuktikan dengan dikeluarkannya surat Kapolsek Kualuhhulu No : B/228/III/2012, yang ditujukan kepada PK 5 yang berjualan dibawah Pohon Sono, persis di lokasi Pos Jaga dan Pangatur Lalulintas Polsek Kualuh Hulu, Aekkanopan. Dalam surat bertanggal 31 Maret 2012 itu, Polsek Kualuhhulu, dengan meneruskan perintah Kapolres Labuhanbatu, meminta agar para PK 5 tersebut segera membongkar lapak atau kiso tempat jualannya, dan menghentikan segala aktivitas berjualan ditanah yang merupakan milik Polri  tersebut. Disebutkan juga, untuk melakukan pembongkaran lapak atau bangunan kios tempatnya berjualan, para PK 5 ini hanya diberi batas waktu hingga tanggal 2 April 2012.

Rabu, 18 Juli 2012

Investigasi Kehutanan

Bersama Tim Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Labuhanbatu Utara, meninjau lokasi terjadinya pembalakan areal kawasan hutan di Dusun Bangun Desa Kuala Beringin Kecamatan Kualuhulu.

Rabu, 04 Juli 2012

Aeknatas Juara Umum MTQ dan Festival Nasyid


Aeknatas, (Berita Rakyat)

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-3 dan Festival Nasyid ke-4 tingkat Kabupaten yang diselenggarakan di Kecamatan Aeknatas, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) pada 27-31 Maret 2012 telah berhasil mengukir sejarah baru di Kecamatan Aeknatas dimana Kontingen dari Kecamatan Aeknatas meraih juara umum dalam kejuaraan tersebut. MTQ dan Festival Nasyid dibuka oleh Bupati Labura dan ditutup oleh Plt.Gubsu.
     
Dalam perjalanan pelaksanaan MTQ dan Festival Nasyid tersebut hingga selesai dengan sukses. Berita Rakyat berhasil menemui Camat Kecamatan Aeknatas, Dra. Susi Asmarani. Kami mendapat kabar dari pandangan masyarakat bahwa keberhasilan Kecamatan Aeknatas ini menjadi Juara Umum berkat kerja keras Ibu? Dengan senyum manisnya, “Sudah barang tentu karena usaha keras dari para peserta dan kerja sama maupun koordinasi yang baik dari Bapak-bapak maupun Ibu-ibu pembina masing-masing dan yang pasti berkat dukungan dan do’a dari warga masyrakat Kecamatan Aeknatas,” tegas Ibu Camat.

Jumat, 22 Juni 2012

Liku-Liku Sungai Kualuh


                                        Oleh : Syamsir Effendi “Buyung Leo” Lubis
           
“Berliku-liku Sungai Kualuh, bunga kenanga harum setanjung. Hati yang gelap tolong disuluh karena bidukku patah pendayung. Bunga kenanga harum setanjung ditiup angin dari hulu, Karena bidukku patah pendayung tak tentu arah hendak dituju”.

Penggalan syair lagu diatas, ciptaan almarhum Dahlan  Nun yang berjiwa seni,  dinyanyikan dan dipopulerkan sendiri oleh beliau.

Senin, 04 Juni 2012

Pengawas SD “Sunat” Dana BOS Capai Rp 300 Ribu


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Aneh tapi nyata. Begitulah ungkapan yang tepat menurut sejumlah Kepala Sekolah (Kepsek) Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) untuk menerangkan tindakan yang dilakukan salah seorang pengawas SD Kantor Cabang Dinas Pendidikan (Cabdispen) Aekkanopan.
     
Menurut sejumlah Kepsek, tindakan pengawas SD Negeri, Sihar Sitorus terkesan aneh, sebab setiap pencairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), pengawas tersebut “sunat” dana BOS sebesar Rp 300.000,-/Kepsek tanpa memberitahu untuk apa dana yang di “sunat” itu.

Dispaskeb Labuhanbatu Lakukan Pendekatan Benahi Pasar Glugur


Rantauprapat, (Berita Rakyat)

Tidaklah terlalu muluk barangkali, jika dikatakan, untuk mengatasi permasalahan Pasar Glugur Rantauprapat dan para pedagangnya, adalah hal yang mudah asal dilaksanakan dengan serius dan terencana secara matang. Diperlukan pendekatan kekeluargaan dan berbicara dari hati ke hati antara pajabat dan petugas Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispaskeb) Kabupaten Labuhanbatu dengan para pedagang. Selain itu, jika diperlukan pembenahan dan penataan yang tertib, baik itu Pasar Glugur maupun pedagangnya.

Demikian dikatakan Asisten II Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kantor Bupati Labuhanbatu, yang merangkap sebagai Plt Kepala Dispaskeb Kabupaten Labuhanbatu, Drs. Edi Sampurna, Msi. “Mudah itu, asal serius dan lakukan pendekatan, rangkul mereka, pasti bisa,” katanya.
Upaya yang dimaksudkan Drs. Edi Sampurna, Msi ternyata tidaklah ucapan kosong. Sekretaris Dispaskeb Labuhanbatu, H Kamal Ilham, Skm yang dibantu stafnya Nueng, ternyata telah melakukan pendekatan-pendekatan dimaksud sekaligus mendengarkan keluhan para pedagang.

Sertifikasi Guru Labura Diduga Sarat Pungli


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Dalam proses pemberkasan sertifikasi guru dan pengawas sekolah kurang diduga sarat dengan praktek pungli. Tidak kurang dari 365 orang guru peserta sertifikasi tahun 2012 mengalami pemungutan uang sebesar Rp. 50.000 s.d Rp. 100.000, dengan alasan sebagai biaya administrasi. Hal ini diungkapkan oleh beberapa orang guru kepada Berita Rakyat, belum lama ini.

Para guru, kepala sekolah dan pengawas itu merasa seakan menjadi sapi perahan para oknum pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kbupaten Labuhanbatu Utara. “Bukan hanya dalam sertifikasi, dalam urusan-urusan lain di dinas ini, kami selalu mengalami pengutipan biaya-biaya yang tidak jelas. Bagaimana mungkin kami bisa bekerja dengan baik, jika selalu diperlakukan seperti ini,” ujar salah seorang guru kepada Berita Rakyat.

HTR dan HKM Tanpa Ijin Bakal Picu Konflik

Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dan Hutan Kemasyarakatan (HKM) di kabupaten Labuhanbatu Utara, ternyata belum mendapatkan ijin dari Bupati, Kharuddinsyah Sitorus, SE, dan baru sampai pada tahap pengajuan usulan areal yang akan dikelola kepada Menteri Kehutanan di Jakarta.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Ir. Petrus Tongli, kepada Berita Rakyat, di ruang kerjanya, senin (28/5). Dalam kesempatan itu, Tongli menjelaskan, program HTR yang ada di kabupaten ini, baru sampai pada tahap menunggu rekomendasi dari Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

Senin, 21 Mei 2012

Ironikal Dunia Pendidikan Kita


                                                                             Oleh :
                                                          Armin Thurman Situmorang

Dalam buku Economic Growth terbitan tahun 2001, Paul van den Berg menulis “No School No Future”, artinya suatu bangsa tidak akan punya masa depan tanpa pendidikan. Pakar ekonomi dan mantan pekerja aktif Bank Dunia serta “decide-maker” perusahaan multinasional ini punya alasan kenapa tergugah  membuat pesan tersebut.

Tinjauannya ke berbagai belahan dunia membuktikan, sudah terlalu lama kita (negara miskin atau merasa agak kaya)  tidak bisa menafsirkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat berperan meningkatkan kemajuan bangsa. Termasuk perekonomian dan akhlak moril  kemanusiaan pada generasi mendatang.

Minggu, 20 Mei 2012

Tumbuh Kembang Anak


Oleh :
Dr. H. Charles Siregar, Sp.A
Dokter spesialis anak RSUD Aekkanopan Labura

ANAK adalah karunia yang terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Pada dirinya melekat harkat dan martabat manusia, karena itu selayaknya anak mendapat kesempatan untuk meperoleh hak tumbuh kembang sesuai dengan potensi dirinya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus cita-cita bagi kemajuan suatu bangsa. Hak asasi anak dilindungi di dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Karenanya dapatlah dimengerti bahwa anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

Kangkangi AD/ART, OKP Se-Labura Kritik Kinerja KNPI


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Labuhanbatu Utara, sepanjang tiga tahun masa kepengurusan yang di nakhodai oleh Rahmat Budiansyah Ritonga, ST dan Montang Siagian ini, tampaknya kinerja dan mobilitas KNPI Labura berjalan seakan-akan tidak berpedoman pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang menjadi landasan berjalannya roda organisasi.
            
“Tak ada gading yang tak retak”. Tampaknya, pepatah ini akan dapat di “makna” kan oleh pengurus DPD KNPI Labura untuk menutupi ketidakbecusan kinerja mereka selama ini. Sebagaimana diketahui, pasca digelarnya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Sibolangit, 4-5 Mei lalu, banyak kritikan dan kecaman yang dilontarkan oleh tokoh dan pengurus Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang bernaung dibawah panji KNPI Labura...........

Menggantang Asap


“Yang Dikejar Tidak Dapat, Yang Dikandung Berceceran”. Agaknya, ujar-ujar orang bijak zaman baheula(baholak-red) ini, sangat tepat dialamatkan untuk kinerja aparat Pemkab Labura dengan komandan pasangan Bupati/Wabup, H. Kharuddinsyah Sitorus, SE-H. Minan Pasaribu, SH MM.

Bayangkan, pada saat Kabupaten punya motto “Basimpul Kuat Babontuk Elok” yang baru berusia setampuk jagung itu membutuhkan sarana pengembangan wilayah guna mewujudkan visi misi “Labura Sejahtera”, sebagaimana selalu didengungkan Bupati, saat serupa pada momen menguntungkan, Bupati diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs. H. Amin Daulay, MSi menepis keberuntungan yang sudah berada ditangan.

Pasca “Pelepasan” Lahan SMP Setia Damuli


          Elmasuriani Boru Regar Digugat Warga…!
  
Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Pasca pengembalian atau lebih tepat disebut “pelepasan” sepihak lahan eks Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Setia Damuli kepada Elmasuriani Boru Regar (sesuai tertera pada Sertifikat Hak Milik-red) oleh Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), H. Kharuddinsyah Sitorus, SE diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab, Drs. H. Amin Daulay, MSi, dipastikan berekses kurang nyaman terhadap “Boreg”, begitu pengusaha rumah makan dan latex (getah cair) bernasib mujur tersebut selalu disapa.
    
Pasalnya, kendati sebelumnya Elmasuriani bisa membusungkan dada karena dalam pertemuan dengan warga 7 Desa (Desa Damuli Pekan, Damuli Kebun, Gunung Melayu, Bandar Lama, Lobuhuala, Hasang, Siamporik) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura, Jum’at (20/12) terkesan secara terang-terangan sengaja di “menang” kan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, ternyata “kemenangan” Elmasuriani bakal terusik, menyusul pengajuan gugatan delapan warga mengatasnamakan masyarakat 7 Desa ke Pengadilan Negeri (PN) Rantauprapat......

Sabtu, 19 Mei 2012

Bau Busuk PMKS PT. KIP Resahkan Masyarakat


Aeknatas, (Berita Rakyat)

Masyarakat yang berada di sekitar Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. Kencana Inti Perkasa (KIP) yang berdiri dengan sombongnya di dua Desa dan dua Kecamatan Na IX-X/Aeknatas  merasa resah dan tidak nyaman dengan bau busuk yang ditimbulkan. Setiap pagi aroma yang dikeluarkan sangat menyengat di hidung datangnya dari arah Perusahaan PMKS PT. KIP, sekaligus menggoda mata Berita Rakyat untuk menyaksikan penomana yang berada di PMKS PT. KIP.

“Dengan asap mengepul setiap hari bisa saja menjadikan polusi dan ini sangat berbahaya. Selalu saja dianggap remeh dan selalu tidak dihiraukan oleh masyarakat sekitar. Benar, saat ini tidak terlalu berdampak secara signifikan, tetapi tahun-tahun yang akan datang resikonya pasti akan dirasakan oleh warga masyarakat yang padat penduduk ditengah-tengah berdiri Pabrik tersebut,” tegas Norman Siregar selaku Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Na IX-X ketika ditemui diruang kerjanya.

Soal Bedah Rumah, Lurah Aekkanopan Timur Main Petak Umpet?


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Bantuan bedah rumah yang diterima oleh salah seorang warga di Lingkungan XII Kuala, Kelurahan Aekkanopan Timur, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Jibakran alias Jibak semakin mengundang tanda tanya besar dan bahkan diyakini telah terjadi permainan petak umpet. Bayangkan, pada awalnya, pengakuan Lurah Aekkanopan Timur, Lukman, tidak memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) saat diusulkan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Labura. Ternyata kini sudah memiliki SKT.

Menurut Lukman, SKT tersebut belum lama diterbitkannya yaitu pada tahun 2011 lalu. Terbitnya SKT itu berdasarkan Surat Hibah dari orang tua Kepala Lingkungan XII Kuala, Japar kepada Jibakran.

Bupati Labuhanbatu : “Majukan Pendidikan Menghadapi Tantangan Berat”

Rantauprapat, (Berita Rakyat)

Untuk menghadapi tantangan dan persaingan kehidupan yang semakin berat di masa mendatang Bupati Labuhanbatu Dr. H. Tigor Panusunan Siregar berharap, mulai sekarang, harus benar-benar mempersiapkan diri dengan menggali ilmu sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya. Kehidupan pada masa yang akan datang pasti akan semakin sulit, dan yang dapat menolong kita hanyalah ilmu. Hal itu dikatakannya ketika memberikan arahan pada wisuda dan syukuran santriwan/wati Pondok Pesantrean (Ponpes) Darul Muhsinin, Janji Manahan Kawat, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis lalu.

Tigor mengatakan, hanya dengan ilmu pengetahuanlah generasi penerus kita dapat bersaing dengan saudara-saudaranya dari daerah lain dalam memasuki dunia kerja pada masa mendatang. "Berkaitan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012 ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp 4 milyar lebih untuk peningkatan mutu pendidikan dengan program pendidikan gratis,” kata Tigor.

Masalah PNPM Kelapa Sebatang


                 Camat Kualuh Leidong Tidak Tanggapi Laporan Masyarakat
Kualuh Leidong, (Berita Rakyat)
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)/Regional Infrastructure for Social and Economic Development (RISE) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah secara nasional pada tanggal 6 Agustus 2008 merupakan salah satu Program Inti dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri karena memiliki kriteria dan berorientasi pada konsep “Community Driven Development (CDD)” dan “Labor Intensive Activities (LIA)”.

Minggu, 01 April 2012

Menimbang Politik Kebudayaan Untuk Pembaruan Agraria



Oleh : Irwansyah Hasibuan

Pendahuluan
 Sang waktu telah bersaksi kepada kita, dalam perjalanan panjang yang membuat sesak nafas dan kecemasan yang entah kapan berujung. Negeri ini kian menanggung perih tak tertahankan yang usah untuk terjawab, sekadar terumuskan dengan baik pun ia masih belum terwujudkan. Begitu banyak perioritas yang harus didahulukan, berlimpahnya janji yang ditumpahkan, menumpuknya harapan yang ditambatkan, namun kita – sejujurnya semakin berbalik dari arah masa depan yang pernah dicita-citakan para Bapak Bangsa.

Bagi rakyat kita, yang sebagian besar kehidupannya tergantung  kepada sektor agraria, tanah atau sumber daya agraria lainnya, masih terlihat terang meronta-ronta untuk mendapatkan hak pemilikan maupun penguasaan atas sumber agraria tersebut. Sebagai faktor produksi, baik UUD 45 (naskah asli) maupun Undang Undang Pokok Agraria (UUPA) 1960, telah meletakkan semangat dan jiwa yang mengutamakan keadilan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

Menyikapi Tindakan 7 Aktivis Islam dan Akar Masalahnya

                                        Oleh : H. Syarifuddin “Ucok” Tanjung
Rasulullah SAW dalam sebuah hadistnya berkata, “Jika terjadi kemungkaran, cegahlah dengan kekuatan, jika tak mampu cegahlah dengan kata kata, setidaknya cegah dengan hatimu tetapi itulah selemah lemah iman “ Kalimat ini sering kita dengar disampaikan para pendakwah, namun jujur kita katakan sangat jarang kita laksanakan jika menemukan atau berhadapan dengan kemungkaran dan kemaksiatan. Subhanallah hidayah Allah turun kepada saudara kita 7 aktivis Islam Labuhanbatu, peringatan Rasulullah tersebut setiap saat berdengung ditelinga mereka dan berkata dihati. Menghancurkan kemaksiatan harus segera dilaksanakan, tak bisa dibiarkan, kata hati mereka.

Sikap 7 aktivis Islam yang  ingin melawan kemungkaran itu muncul ketika belakangan ini di Kota Rantauprapat khususnya dan Labuhanbatu pada umumnya kemungkaran berupa kemaksiatan tumbuh subur bak jamur dimusim hujan tumbuh berkembang bagai benalu yang bakal merusak yang dililitnya. Melihat semua ini 7 saudari kita dari aktivis Islam Labuhanbatu resah, gelisah menahan amarah. Semula mereka berdiam diri dengan hati yang mengatakan tak terima adanya kemungkaran berupa kemaksiatan itu. Mereka sadar hati mereka yang tak setuju merajalelanya kemaksiatan hanyalah selemah lemah iman, namun mereka tetap bersabar berharap aparat berwenang segera bertindak.

Usung Bendera PT. GDLP/SLJ

                                              16 Tahun Ching Kun Bohongi Rakyat Kualuh


Catatan : Haris Muda Daulay
Pemred Berita Rakyat


PENGANTAR
Tulisan dalam bentuk catatan ini sengaja kembali disajikan pada penerbitan Berita Rakyat edisi akhir Maret sekarang. Selain dimaksudkan berupaya ikut serta “menagih” janji Ching Kun alias Johan, pengusaha perkebunan dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) bermarkas di Desa Sukaramebaru, Kecamatan Kualuhhulu, Labuhanbatu Utara (Labura). Lebih dari itu - amat sangat tidak mustahil andai Bupati dan wakil rakyat di lembaga Legislatif terhormat mau - sebagai secuil masukan dan mungkin saja acuan dalam menyelesaikan permasalahan yang tidak pernah kunjung berujung antara 2.017 Kepala Keluarga (KK) calon petani plasma yang terdaftar di Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Sri Sahabat, pimpinan Aslan Nur Sitompul. Semoga tulisan dengan gaya bahasa sederhana dan apa adanya ini tidak cuma dilihat dari kacamata negataif melulu. Spesial kepada Bupati, Ketua DPRD, Sekda dan Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab Labura, Drs. H. Amin Daulay, M.Si selaku Ketua Tim Sengketa Tanah. Mudah-mudahan.

Jumat, 16 Maret 2012

DPRD Labura Reses ke Leidong


Tanjung Leidong, (Berita Rakyat)
     
Tim Reses Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Senin (05/03), melakukan reses di sejumlah desa yang ada di Kecamatan Kualuh Leidong. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menyerap aspirasi masyarakat sehingga pengalokasian Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten dapat lebih menyentuh untuk kepentingan masyarakat
     
Kegiatan reses tersebut langsung dipimpin oleh Ketua tim, M. Amin Sihombing dari Fraksi Golkar dengan beberapa anggota, antara lain : Drs. A. Syahnan Nasution, H. A. Husin Situmorang dan juga di hadiri beberapa staf perangkat kerja Kabupaten Labura didampingi staf dari Kecamatan sekaligus dihadiri oleh masyarakat khususnya warga Desa Air Hitam.

Simalakama



Ibarat makan buah simalakama : “Dimakan Mati Ayah, Tak Dimakan Mati  Ibu”. Begitulah, barangkali, nasib apes yang bakalan diderita seratusan PK 5 yang saban hari menggelar dagangannya di pojok gang-gang kecil diseputaran Aekkanopan, Ibukota Kabupaten “Babontuk Elok Basimpul Kuat” itu. Demi “sejengkal perut”.

Sepintas, masalahnya terlihat sepele, memang. Berdalih pembenahan infrastruktur, Pemkab Labura dengan pasangan nakhoda H. Kharuddinsyah Sitorus, SE/H. Minan Pasaribu, SH.MM bermaksud “memoles” kota Aekkanopan supaya lebih elok bentuknya ketimbang sekarang. Wih, amit-amit jabang bayi.

Menanti Janji DPRD Labura Pembangunan Jembatan Perenggut Nyawa

Tanjung Leidong, (Berita Rakyat)
    
Kondisi jembatan kayu penghubung antara Desa Air Hitam menuju Desa Kelapa Sebatang tampak sudah tidak layak pakai, bahkan kerap kali menelan korban jiwa. Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun wartawan Berita Rakyat di Desa Air Hitam, Kecamatan Kualuh Leidong Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Rabu (07/03), korbannya sudah mencapai sekitar enam orang. Diantaranya, anak-anak sekaligus orang tuanya  dan empat lagi semuanya laki laki.

Palsukan Tanda Tangan Warga, Kades Siamporik Dilapor ke Bupati

Siamporik, (Berita Rakyat)

Andai Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Utara (Labura) yang saat ini dinakhodai pasangan Bupati/Wabup, H. Kharuddinsyah Sitorus, SE/H. Minan Pasaribu, SH.MM bersedia menggelar perlombaan, siapa Kepala Desa (Kades) dan Lurah paling ahli memalsukan tanda tangan di seantero ranah “Babontuk Elok Basimpul Kuat” ini, sudah bisa dipastikan pemenangnya adalah Sahat M. Sianipar, Kades Siamporik, Kecamatan Kualuh Selatan.

Alasannya? Sahat M. Sianipar ternyata tidak hanya “ahli” memalsukan tanda tangan warga, baik yang masih tetap berdomisili di Desa Siamporik maupun yang sudah pindah alamat saja, bahkan tanda tangan warga yang telah meninggal dunia pun mampu dia palsukan.

Nauzubillah, Bekas Kadispora Labura Buka Bisnis Gituan?

Tanjungpasir, (Berita Rakyat)

Boleh jadi, akibat minimnya penghasilan sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) guna memenuhi kebutuhan dua ”dapur” (istilah lain dari istri tambahan atau boleh juga gendak dan bisa pula selingkuhan-red), M. Kholidi, SPd, bekas Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu Utara (Labura) terpaksa melakoni kerjaan sampingan, buka bisnis gituan di Dusun III, Desa Tanjungpasir, Kecamatan Kualuh Selatan.............


Dua Bulan Jelang Digusur, PK 5 Aekkanopan “Ketar-Ketir”


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Rencana Pemkab Labura untuk melakukan penggusuran terhadap para Pedagang Kaki Lima (PK5) yang berjualan disisi Gang Kota Aekkanopan, ternyata tidak hanya melahirkan rasa “ketar-ketir”  bagi mereka yang berjualan disana secara umum, keketar-ketiran yang sama juga dirasakan oleh hampir keseluruhan pedagang yang berjualan disisi kiri kanan Jalan Jenderal Sudirman yang merupakan inti kota Aekkanopan.......

Kamis, 15 Maret 2012

Harga Raskin Semakin Mencekik, Pemkab Labura “Tutup Mata”


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Program nasional dalam meringankan beban masyarakat miskin berupa bantuan beras untuk rumah tangga miskin atau yang akrab disebut raskin ini, tampaknya tak begitu indah dirasakan oleh masyarakat kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura) terkhususnya di Kecamatan Kualuhhulu dan Kualuh Selatan, malah semakin mencekik (membebani-red) masyarakat yang jelas-jelas tidak mampu.
      
Pasalnya, harga yang telah ditetapkan pemerintah pusat sebesar Rp 1.600,-/Kg, namun di Kecamatan Kualuhhulu dan Kualuh Selatan diluar dari perkiraan. Harga raskin untuk dua Kecamatan tersebut bervariasi. Di Kecamatan Kualuhhulu, harga raskin mencapai 2.500,-/Kg dan di Kecamatan Kualuh Selatan mencapai Rp 2.000,-/Kg...........

Warga Kualuh Leidong-Kualuh Hilir Keluhkan Jalan Rusak

Leidong, (Berita Rakyat)

Warga dua Kecamatan, Kualuhhilir dan Kualuh Leidong mengeluhkan tentang kerusakan jalan yang menghubungkan kedua kecamatan tersebut. Warga yang pada umumnya adalah petani merasa sangat dirugikan akibat rusaknya jalan ini.

Hal ini terungkap dari salah seorang warga, Simanjuntak yang ditemui Berita Rakyat, belum lama berselang. Warga tersebut menjelaskan bahwa selama ini, akibat dari rusaknya jalandimaksud menyebabkan rendahnya harga jual hasil pertanian mereka. Besarnya biaya transportasi menjadi alasan para tengkulak untuk menurunkan harga jual hasil pertanian.......

Hayya, Sekdakab Labura Tertutup...!

Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Upaya maksimal dan kesungguhan hati pasangan Bupati Labuhanbatu Utara (Labura) terpilih, H. Kharuddinsyah Sitorus, SE/H.Minan Pasaribu, SH.MM untuk merealisasikan visi-misi “Terwujudnya Kabupaten Labuhanbatu Utara Sejahtera”, diprediksi banyak kalangan tidak bakalan berjalan mulus, semulus ucapan yang kerap disampaikan Bupati dalam berbagai kesempatan dan pertemuan............

Selasa, 13 Maret 2012

Ceroboh, Bupati Labura Lepaskan 2 Ha Lahan Aset Desa



Aekkanopan, (Berita Rakyat)
     
CEROBOH. Begitulah anggapan sejumlah kalangan menyikapi kebijakan Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), Kharuddinsyah Sitorus, SE yang dinilai tidak bijak, menyusul dilepaskannya 2 Ha lahan pertapakan eks Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Setia Damuli yang notabene merupakan aset 7 Desa diseputaran Kecamatan Kualuh Selatan kepada Elmasuriani Br. Regar.
     
Pelepasan lahan tersebut menyusul dilaksanakannya rapat dengar pendapat antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Setdakab, Drs. H. Amin Daulay, M.Si dan Kabag Pemerintahan, Drs. Habibuddin Siregar, M.Ap dengan masyarakat mewakili 7 Desa plus pejabat instansi terkait di Aula Pertemuan Kantor Bupati, Jum’at (20/12) lalu...........

Minggu, 11 Maret 2012

Redaksi


PEMBINA
Komjen Pol Susno Duaji
Amri Abeng Lubis
Kompol Des Ando


PENASIHAT HUKUM
Roby Marpaung, SH, MH / Law Office RAM

PEMIMPIN UMUM / PERUSAHAAN
Syamsir Marpaung

WAKIL PEMIMPIN UMUM / PERUSAHAAN
Syahrul Effendi “ Aung “ Munthe

SEKRETARIS / BENDAHARA PERUSAHAAN
M. Khudori

PEMIMPIN REDAKSI
Haris Muda Daulay

REDAKTUR PELAKSANA
Darrenzius Nababan


KOORDINATOR LIPUTAN
Fachri Ramadhan

REDAKTUR PELIPUTAN
H. Sayrifuddin Tanjung (Labuhanbatu)

SEKRETARIS REDAKSI
Selamet Riyadi, MS

DEWAN REDAKSI
Syamsir Marpaung
Haris Muda Daulay
Amri Abeng Lubis
Syahrul Effendi Munthe
M. Khudori
Pijay Syahputra
Darrenzius Nababan




WARTAWAN
Kualuhhulu / Kualuh Selatan :Untung Hardianto (Koordinator),Sofyan Edi Tan, Yan Bastian, Rudolf Horas Nainggolan, Pijay Syahputra.
Kualuh Hilir / Kualuh Leidong : Pander Sinaga, Safrin Ritonga, Sinar Marbun, Adi Sofyan Aruan, Spd.
Aek Natas / Na IX-X : Rusli Munthe (Koordinator), Rusli Munthe, Syahril Rangkuti, Ahmad Mulyan Ritonga, Norman Siregar
Marbau / Aekkuo : Akmal (Koordinator), Wilsa Suriadi, Pungut Ampianto.

SIRKULASI
Adi Syahputra “Cumex” Lubis

Redaksi : Jalinsum Damuli, email : red_beritarakyat@yahoo.com