Senin, 04 Juni 2012

Dispaskeb Labuhanbatu Lakukan Pendekatan Benahi Pasar Glugur


Rantauprapat, (Berita Rakyat)

Tidaklah terlalu muluk barangkali, jika dikatakan, untuk mengatasi permasalahan Pasar Glugur Rantauprapat dan para pedagangnya, adalah hal yang mudah asal dilaksanakan dengan serius dan terencana secara matang. Diperlukan pendekatan kekeluargaan dan berbicara dari hati ke hati antara pajabat dan petugas Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispaskeb) Kabupaten Labuhanbatu dengan para pedagang. Selain itu, jika diperlukan pembenahan dan penataan yang tertib, baik itu Pasar Glugur maupun pedagangnya.

Demikian dikatakan Asisten II Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kantor Bupati Labuhanbatu, yang merangkap sebagai Plt Kepala Dispaskeb Kabupaten Labuhanbatu, Drs. Edi Sampurna, Msi. “Mudah itu, asal serius dan lakukan pendekatan, rangkul mereka, pasti bisa,” katanya.
Upaya yang dimaksudkan Drs. Edi Sampurna, Msi ternyata tidaklah ucapan kosong. Sekretaris Dispaskeb Labuhanbatu, H Kamal Ilham, Skm yang dibantu stafnya Nueng, ternyata telah melakukan pendekatan-pendekatan dimaksud sekaligus mendengarkan keluhan para pedagang.

Menurut Kamal, ia mendapat masukan dari para pedagang maupun pengunjung, salah satu penyebab para pedagang maupun pengunjung/pembeli enggan memasuki Pasar Glugur, adalah jalan yang harus memutar jika menuju kesana tanpa harus masuk dulu ke dalam Pasar Glugur, barangkali maksud mereka seperti Petisah Medan. Untuk itu, Dispaskeb, akan mengajukan anggaran pembangunan tangga dimaksud, paling tidak untuk sementara ini dana untuk membangun 2 unit tangga saja dulu. Sebab, dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) nanti dana sangat terbatas, dan kekurangan kebutuhan pembenahan Pasar Glugur berikutnya akan coba diajukan pihaknya pada APBD tahun berikutnya. “Untuk itu saya berharap ada dukungan semua pihak” ujar Kamal.

Selain itu, upaya lain yang telah dilakukan, pendekatan kepada para pedagang yang meninggalkan kiosnya dan menyewa ditempat lain agar segera membuka kiosnya. Pihak Dispaskeb mengajak para pedagang untuk saling membantu mengatasi persoalan masing masing. Para pedagang yang selayaknya membuka usahanya di Lantai atas kita ajak bicara agar mau bertukar tempat dengan rekannya yang selayaknya berjualan di lantai bawah, seperti misalnya pedagang kelontong dengan pedagang sayur atau sembako.
“Jika mau, apa salahnya saling mengerti untuk tukar tempat, demi kebaikan. Kita lakukan itu, dan mendapat sambutan yang baik dari mereka. Bersabarlah kita, Insya Allah dapat berjalan,”  kata dia.

Langkah berikutnya, H Kamal Ilham, Skm, akan menata dan membenahi lorong-lorong dan lokasi yang kosong di areal Pasar Glugur untuk menempatkan para pedagang secara teratur dan tertib. Seperti emperan Pasar Glugur yang cukup luas, akan dimanfaatkan untuk menempatkan pedagang tertentu sehingga tidak berserakan diluar dan terkadang harus kucing-kucingan dengan petugas.

Penempatan pedagang di empran itu semula tidak dibenarkan, tapi untuk lebih tertata dan aspirasi pedagang terpenuhi, apa salahnya hal itu kita lakukan. “Saya rasa itu tak perlu kita persoalkan, yang perlu tertata baik, tertib dan bersih. Hal itu untuk mendukung program pak Bupati, Dr. H. Tigor Panusunan Siregar dalam menata kota Rantauperapat yang bersih dan tertib,” lanjut Kamal.
Lebih jauh H. Kamal yang merupakan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Labuhanbatu periode lalu, berencana memindahkan para pedagang pasar pagi ke areal Pasar Glugur. Hal itu menurutnya dapat dilakukan mengingat kegiatan perdagangan di pasar pagi, waktunya sekitar jam 03.00 s/d jam 08.00 WIB.

“Mereka dipersilahkan menggulung dagangannya serta bermanfaat kepada pedagang yang lain, karena konsumen tidak perlu berjauh-jauhan untuk mencari kebutuhan yang sesuai  keinginan. Jl. Manggis akan dapat difungsikan sebagaimana mestinya untuk pendekatan, dan mereka bersedia, tinggal menunggu pembenahan kita, tapi terlalu lama lagi, akan kita laksanakan “ kata Kamal diamini stafnya, Nueng.

Selesaikah sudah? Ternyata belum. Tokoh pemuda alumni Sarjana Kesehatan Masyarakat ini walau ditempatkan di Dispaskeb yang kegiatannya mengurusi pasar dan masalah kebersihan, tak lupa dengan arti pentingnya kesehatan. Ia menyadarai sampah yang tidak terurus dengan baik akan menggangu kesehatan masyarakat. Permasalahan, sampah juga merupakan persoalan yang sangat penting dan sesegera mungkin untuk dikelola dengan baik. Menurutnya sampah yang dihasilkan Pasar Glugur perharinya mencapi 4 truck perhari, belum lagi pasar lain, seperti Pajak Lama, Pasar Sigambal, Aek Nabara dan pasar yang ada di Labuhanbatu serta sampah rumah tangga yang berjumlah cukup banyak dengan bertambah pesatnya pembangunan pemukiman warga.

Dijelaskannya, untuk menampung sampah yang diproduksi Kabupaten Labuhanbatu selama ini menggunakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di areal Perkebunan yang sifatnya meminjam. Saat ini kondisinya dinilai sudah tidak memadai dan tidak layak lagi. Sebaiknya, menurut Kamal, ke depan Kabupaten Labuhanbatu mmiliki TPA sendiri tanpa harus menumpang atau meminjam. Paling tidak, untuk mengatasi masalah pembuangan sampah ini dibutuhkan 2 lokasi. Satu lokasi untuk menampung  sampah mulai dari Kecamatan Bilah Barat sampai Bilah Hulu dan satu lokasi lagi untuk menampung sampah dari Kecamatan Pangkatan sampai ke Pantai.

Dilokasi TPA itu nantinya diharapkan ada mesin pengolah sampah untuk didaur ulang menjadi pupuk kompos yang dapat didistribusikan kepada para petani secara gratis untuk meningkatkan produksi mereka agar hidup lebih sejahtera. Kamal faham betul, semua itu tidaklah mudah, diharapkan  dukungan semua pihak demi kemajuan Kabupaten Labuhanbatu sesuai program Bupati Labuhanbatu, Dr. H. Tigor Panusunan Siregar. Walau demikian ia berharap setidaknya tahun depan Pemkab Labuhanbatu sudah memiliki setidaknya satu TPA. Semoga Bung... (br.08)
      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar