Rantauprapat,
(Berita Rakyat)
Tidaklah terlalu muluk
barangkali, jika dikatakan, untuk mengatasi permasalahan Pasar Glugur Rantauprapat
dan para pedagangnya, adalah hal yang mudah asal dilaksanakan dengan serius dan
terencana secara matang. Diperlukan pendekatan kekeluargaan dan berbicara dari
hati ke hati antara pajabat dan petugas Dinas Pasar dan Kebersihan (Dispaskeb) Kabupaten
Labuhanbatu dengan para pedagang. Selain itu, jika diperlukan pembenahan dan
penataan yang tertib, baik itu Pasar Glugur maupun pedagangnya.
Demikian dikatakan
Asisten II Ekonomi Pembangunan Sekretariat Daerah Kantor Bupati Labuhanbatu,
yang merangkap sebagai Plt Kepala Dispaskeb Kabupaten Labuhanbatu, Drs. Edi
Sampurna, Msi. “Mudah itu, asal serius dan lakukan pendekatan, rangkul mereka,
pasti bisa,” katanya.
Upaya yang dimaksudkan
Drs. Edi Sampurna, Msi ternyata tidaklah ucapan kosong. Sekretaris Dispaskeb
Labuhanbatu, H Kamal Ilham, Skm yang dibantu stafnya Nueng, ternyata telah
melakukan pendekatan-pendekatan dimaksud sekaligus mendengarkan keluhan para
pedagang.
Menurut Kamal, ia
mendapat masukan dari para pedagang maupun pengunjung, salah satu penyebab para
pedagang maupun pengunjung/pembeli enggan memasuki Pasar Glugur, adalah jalan
yang harus memutar jika menuju kesana tanpa harus masuk dulu ke dalam Pasar
Glugur, barangkali maksud mereka seperti Petisah Medan. Untuk itu, Dispaskeb,
akan mengajukan anggaran pembangunan tangga dimaksud, paling tidak untuk
sementara ini dana untuk membangun 2 unit tangga saja dulu. Sebab, dalam
Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (PAPBD) nanti dana sangat
terbatas, dan kekurangan kebutuhan pembenahan Pasar Glugur berikutnya akan coba
diajukan pihaknya pada APBD tahun berikutnya. “Untuk itu saya berharap ada
dukungan semua pihak” ujar Kamal.
Selain itu, upaya lain
yang telah dilakukan, pendekatan kepada para pedagang yang meninggalkan kiosnya
dan menyewa ditempat lain agar segera membuka kiosnya. Pihak Dispaskeb mengajak
para pedagang untuk saling membantu mengatasi persoalan masing masing. Para
pedagang yang selayaknya membuka usahanya di Lantai atas kita ajak bicara agar
mau bertukar tempat dengan rekannya yang selayaknya berjualan di lantai bawah,
seperti misalnya pedagang kelontong dengan pedagang sayur atau sembako.
“Jika mau, apa salahnya
saling mengerti untuk tukar tempat, demi kebaikan. Kita lakukan itu, dan
mendapat sambutan yang baik dari mereka. Bersabarlah kita, Insya Allah dapat
berjalan,” kata dia.
Langkah berikutnya, H
Kamal Ilham, Skm, akan menata dan membenahi lorong-lorong dan lokasi yang
kosong di areal Pasar Glugur untuk menempatkan para pedagang secara teratur dan
tertib. Seperti emperan Pasar Glugur yang cukup luas, akan dimanfaatkan untuk
menempatkan pedagang tertentu sehingga tidak berserakan diluar dan terkadang
harus kucing-kucingan dengan petugas.
Penempatan pedagang di
empran itu semula tidak dibenarkan, tapi untuk lebih tertata dan aspirasi
pedagang terpenuhi, apa salahnya hal itu kita lakukan. “Saya rasa itu tak perlu
kita persoalkan, yang perlu tertata baik, tertib dan bersih. Hal itu untuk
mendukung program pak Bupati, Dr. H. Tigor Panusunan Siregar dalam menata kota
Rantauperapat yang bersih dan tertib,” lanjut Kamal.
Lebih jauh H. Kamal
yang merupakan mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten
Labuhanbatu periode lalu, berencana memindahkan para pedagang pasar pagi ke
areal Pasar Glugur. Hal itu menurutnya dapat dilakukan mengingat kegiatan
perdagangan di pasar pagi, waktunya sekitar jam 03.00 s/d jam 08.00 WIB.
“Mereka dipersilahkan
menggulung dagangannya serta bermanfaat kepada pedagang yang lain, karena
konsumen tidak perlu berjauh-jauhan untuk mencari kebutuhan yang sesuai keinginan. Jl. Manggis akan dapat difungsikan
sebagaimana mestinya untuk pendekatan, dan mereka bersedia, tinggal menunggu
pembenahan kita, tapi terlalu lama lagi, akan kita laksanakan “ kata Kamal diamini
stafnya, Nueng.
Selesaikah sudah? Ternyata
belum. Tokoh pemuda alumni Sarjana Kesehatan Masyarakat ini walau ditempatkan
di Dispaskeb yang kegiatannya mengurusi pasar dan masalah kebersihan, tak lupa
dengan arti pentingnya kesehatan. Ia menyadarai sampah yang tidak terurus
dengan baik akan menggangu kesehatan masyarakat. Permasalahan, sampah juga
merupakan persoalan yang sangat penting dan sesegera mungkin untuk dikelola
dengan baik. Menurutnya sampah yang dihasilkan Pasar Glugur perharinya mencapi
4 truck perhari, belum lagi pasar lain, seperti Pajak Lama, Pasar Sigambal, Aek
Nabara dan pasar yang ada di Labuhanbatu serta sampah rumah tangga yang
berjumlah cukup banyak dengan bertambah pesatnya pembangunan pemukiman warga.
Dijelaskannya, untuk
menampung sampah yang diproduksi Kabupaten Labuhanbatu selama ini menggunakan
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di areal Perkebunan yang sifatnya meminjam. Saat
ini kondisinya dinilai sudah tidak memadai dan tidak layak lagi. Sebaiknya,
menurut Kamal, ke depan Kabupaten Labuhanbatu mmiliki TPA sendiri tanpa harus
menumpang atau meminjam. Paling tidak, untuk mengatasi masalah pembuangan
sampah ini dibutuhkan 2 lokasi. Satu lokasi untuk menampung sampah mulai dari Kecamatan Bilah Barat
sampai Bilah Hulu dan satu lokasi lagi untuk menampung sampah dari Kecamatan Pangkatan
sampai ke Pantai.
Dilokasi TPA itu
nantinya diharapkan ada mesin pengolah sampah untuk didaur ulang menjadi pupuk
kompos yang dapat didistribusikan kepada para petani secara gratis untuk
meningkatkan produksi mereka agar hidup lebih sejahtera. Kamal faham betul,
semua itu tidaklah mudah, diharapkan
dukungan semua pihak demi kemajuan Kabupaten Labuhanbatu sesuai program
Bupati Labuhanbatu, Dr. H. Tigor Panusunan Siregar. Walau demikian ia berharap
setidaknya tahun depan Pemkab Labuhanbatu sudah memiliki setidaknya satu TPA. Semoga Bung... (br.08)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar