Senin, 21 Mei 2012

Ironikal Dunia Pendidikan Kita


                                                                             Oleh :
                                                          Armin Thurman Situmorang

Dalam buku Economic Growth terbitan tahun 2001, Paul van den Berg menulis “No School No Future”, artinya suatu bangsa tidak akan punya masa depan tanpa pendidikan. Pakar ekonomi dan mantan pekerja aktif Bank Dunia serta “decide-maker” perusahaan multinasional ini punya alasan kenapa tergugah  membuat pesan tersebut.

Tinjauannya ke berbagai belahan dunia membuktikan, sudah terlalu lama kita (negara miskin atau merasa agak kaya)  tidak bisa menafsirkan bahwa pendidikan merupakan faktor yang sangat berperan meningkatkan kemajuan bangsa. Termasuk perekonomian dan akhlak moril  kemanusiaan pada generasi mendatang.

Minggu, 20 Mei 2012

Tumbuh Kembang Anak


Oleh :
Dr. H. Charles Siregar, Sp.A
Dokter spesialis anak RSUD Aekkanopan Labura

ANAK adalah karunia yang terbesar bagi keluarga, agama, bangsa, dan negara. Pada dirinya melekat harkat dan martabat manusia, karena itu selayaknya anak mendapat kesempatan untuk meperoleh hak tumbuh kembang sesuai dengan potensi dirinya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah penerus cita-cita bagi kemajuan suatu bangsa. Hak asasi anak dilindungi di dalam Pasal 28 UUD 1945 yang berbunyi setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. 

Sedangkan menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, yang dimaksud dengan anak adalah seseorang yang belum berumur 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Karenanya dapatlah dimengerti bahwa anak bukan orang dewasa dalam bentuk kecil, melainkan manusia yang oleh karena kondisinya belum mencapai taraf pertumbuhan dan perkembangan yang matang, maka segala sesuatunya berbeda dengan orang dewasa pada umumnya.

Kangkangi AD/ART, OKP Se-Labura Kritik Kinerja KNPI


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Dewan Pimpinan Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Labuhanbatu Utara, sepanjang tiga tahun masa kepengurusan yang di nakhodai oleh Rahmat Budiansyah Ritonga, ST dan Montang Siagian ini, tampaknya kinerja dan mobilitas KNPI Labura berjalan seakan-akan tidak berpedoman pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), yang menjadi landasan berjalannya roda organisasi.
            
“Tak ada gading yang tak retak”. Tampaknya, pepatah ini akan dapat di “makna” kan oleh pengurus DPD KNPI Labura untuk menutupi ketidakbecusan kinerja mereka selama ini. Sebagaimana diketahui, pasca digelarnya Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Sibolangit, 4-5 Mei lalu, banyak kritikan dan kecaman yang dilontarkan oleh tokoh dan pengurus Organisasi Kemasyarakatan dan Pemuda (OKP) yang bernaung dibawah panji KNPI Labura...........

Menggantang Asap


“Yang Dikejar Tidak Dapat, Yang Dikandung Berceceran”. Agaknya, ujar-ujar orang bijak zaman baheula(baholak-red) ini, sangat tepat dialamatkan untuk kinerja aparat Pemkab Labura dengan komandan pasangan Bupati/Wabup, H. Kharuddinsyah Sitorus, SE-H. Minan Pasaribu, SH MM.

Bayangkan, pada saat Kabupaten punya motto “Basimpul Kuat Babontuk Elok” yang baru berusia setampuk jagung itu membutuhkan sarana pengembangan wilayah guna mewujudkan visi misi “Labura Sejahtera”, sebagaimana selalu didengungkan Bupati, saat serupa pada momen menguntungkan, Bupati diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs. H. Amin Daulay, MSi menepis keberuntungan yang sudah berada ditangan.

Pasca “Pelepasan” Lahan SMP Setia Damuli


          Elmasuriani Boru Regar Digugat Warga…!
  
Aekkanopan, (Berita Rakyat)
Pasca pengembalian atau lebih tepat disebut “pelepasan” sepihak lahan eks Sekolah Menengah Pertama (SMP) Swasta Setia Damuli kepada Elmasuriani Boru Regar (sesuai tertera pada Sertifikat Hak Milik-red) oleh Bupati Labuhanbatu Utara (Labura), H. Kharuddinsyah Sitorus, SE diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekdakab, Drs. H. Amin Daulay, MSi, dipastikan berekses kurang nyaman terhadap “Boreg”, begitu pengusaha rumah makan dan latex (getah cair) bernasib mujur tersebut selalu disapa.
    
Pasalnya, kendati sebelumnya Elmasuriani bisa membusungkan dada karena dalam pertemuan dengan warga 7 Desa (Desa Damuli Pekan, Damuli Kebun, Gunung Melayu, Bandar Lama, Lobuhuala, Hasang, Siamporik) yang digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labura, Jum’at (20/12) terkesan secara terang-terangan sengaja di “menang” kan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra, ternyata “kemenangan” Elmasuriani bakal terusik, menyusul pengajuan gugatan delapan warga mengatasnamakan masyarakat 7 Desa ke Pengadilan Negeri (PN) Rantauprapat......

Sabtu, 19 Mei 2012

Bau Busuk PMKS PT. KIP Resahkan Masyarakat


Aeknatas, (Berita Rakyat)

Masyarakat yang berada di sekitar Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) PT. Kencana Inti Perkasa (KIP) yang berdiri dengan sombongnya di dua Desa dan dua Kecamatan Na IX-X/Aeknatas  merasa resah dan tidak nyaman dengan bau busuk yang ditimbulkan. Setiap pagi aroma yang dikeluarkan sangat menyengat di hidung datangnya dari arah Perusahaan PMKS PT. KIP, sekaligus menggoda mata Berita Rakyat untuk menyaksikan penomana yang berada di PMKS PT. KIP.

“Dengan asap mengepul setiap hari bisa saja menjadikan polusi dan ini sangat berbahaya. Selalu saja dianggap remeh dan selalu tidak dihiraukan oleh masyarakat sekitar. Benar, saat ini tidak terlalu berdampak secara signifikan, tetapi tahun-tahun yang akan datang resikonya pasti akan dirasakan oleh warga masyarakat yang padat penduduk ditengah-tengah berdiri Pabrik tersebut,” tegas Norman Siregar selaku Sekretaris PAC Pemuda Pancasila Kecamatan Na IX-X ketika ditemui diruang kerjanya.

Soal Bedah Rumah, Lurah Aekkanopan Timur Main Petak Umpet?


Aekkanopan, (Berita Rakyat)

Bantuan bedah rumah yang diterima oleh salah seorang warga di Lingkungan XII Kuala, Kelurahan Aekkanopan Timur, Kecamatan Kualuhhulu, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Jibakran alias Jibak semakin mengundang tanda tanya besar dan bahkan diyakini telah terjadi permainan petak umpet. Bayangkan, pada awalnya, pengakuan Lurah Aekkanopan Timur, Lukman, tidak memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) saat diusulkan ke Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) Labura. Ternyata kini sudah memiliki SKT.

Menurut Lukman, SKT tersebut belum lama diterbitkannya yaitu pada tahun 2011 lalu. Terbitnya SKT itu berdasarkan Surat Hibah dari orang tua Kepala Lingkungan XII Kuala, Japar kepada Jibakran.

Bupati Labuhanbatu : “Majukan Pendidikan Menghadapi Tantangan Berat”

Rantauprapat, (Berita Rakyat)

Untuk menghadapi tantangan dan persaingan kehidupan yang semakin berat di masa mendatang Bupati Labuhanbatu Dr. H. Tigor Panusunan Siregar berharap, mulai sekarang, harus benar-benar mempersiapkan diri dengan menggali ilmu sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya. Kehidupan pada masa yang akan datang pasti akan semakin sulit, dan yang dapat menolong kita hanyalah ilmu. Hal itu dikatakannya ketika memberikan arahan pada wisuda dan syukuran santriwan/wati Pondok Pesantrean (Ponpes) Darul Muhsinin, Janji Manahan Kawat, Kecamatan Bilah Hulu, Kabupaten Labuhanbatu, Kamis lalu.

Tigor mengatakan, hanya dengan ilmu pengetahuanlah generasi penerus kita dapat bersaing dengan saudara-saudaranya dari daerah lain dalam memasuki dunia kerja pada masa mendatang. "Berkaitan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu pada tahun 2012 ini telah mengalokasikan dana sebesar Rp 4 milyar lebih untuk peningkatan mutu pendidikan dengan program pendidikan gratis,” kata Tigor.

Masalah PNPM Kelapa Sebatang


                 Camat Kualuh Leidong Tidak Tanggapi Laporan Masyarakat
Kualuh Leidong, (Berita Rakyat)
Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW)/Regional Infrastructure for Social and Economic Development (RISE) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah secara nasional pada tanggal 6 Agustus 2008 merupakan salah satu Program Inti dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri karena memiliki kriteria dan berorientasi pada konsep “Community Driven Development (CDD)” dan “Labor Intensive Activities (LIA)”.